Friday, July 24, 2020

PATAKA KERAJAAN MAJAPAHIT


1.      PATAKA SANG DWIJA NAGA NARESWARA

Pataka Kerajaan Majapahit ini berbentuk pataka Nagari sebagai perwujudan dari naga kembar tirta amertha. Dibuat pada era Kerajaan Singasari pada abad 12-13 Masehi dan diwarisi oleh Kerajaan Majapahit. Berbentuk tombak dan terbuat dari tembaga. Menurut referensi, pataka ini berhasil diselamatkan oleh SANGRAMA WIJAYA ketika Kerajaan Singasari mengalami keruntuhan saat diserang oleh Kerajaan Gelang-Gelang. Pada pataka inilah pertama kali dikibarkan bendera Majapahit yang bernama Gula Kelapa (Merah-Putih) yang sekarang kita warisi menjadi Bendera Sang Saka Merah Putih.

2.      PATAKA SANG HYANG BARUNA

Tombak pataka ini dibuat pada jaman Kerajaan Singasari pada abad 12-13 Masehi. Pataka ini sempat diselamatkan oleh Sangrama Wijaya. Biasanya pataka ini dipasang di atas kapal yang memimpin atau mewakili rombongan ekspedisi kerajaan. . Bendera atau panji-panji yang dipasang bernama : “Getih – Getah Samudra” (lima garis merah dan empat garis putih), sebagai bendera armada militer SINGHASARI / MAJAPAHIT. Sampai saat ini bendera ini tetap dipakai oleh TNI-AL dalam kapal-kapal perangnya di perairan internasional, dengan nama panji-panji : “Ular-ular Tempur”.  Pataka ini pertama kali dibawa oleh pasukan ekspedisi Pamalayu dan diserahkan kembali kepada Kerajaan Majapahit sebagai penerus dari Kerajaan Singasari. Detail tombak ini sendiri, memiliki dua mata tombak kembar di atas kepala dan ekor naga.

3.      PATAKA SANG PADMANABA WIRANAGARI

Tombak Pataka Nagari Kerajaan Majapahit ketiga adalah Pataka Sang Padmanaba Wiranagari. Pada Tombak Pataka ini lah pertama kali di pasang Lambang Kerajaan Wilwatikta (Majapahit). Pada kain yang terbuat dari bahan tembaga dan bermakna Sang Padmanaba Wiranagari atau teratai kemuliaan pembelaan negeri. Pataka ini merupakan pataka yang sebelumnya dibawa oleh Jayakatwang Kediri namun berhasil direbut kembali oleh para Senopati Singasari pada ekspedisi Pamalayu. Dalam Ekspedisi Pamalayu, para Senopati berhasil merebut kembali lima panji pataka. Peninggalan Singasari yang ada di Daha, lima pataka Singasari tersebut akhirnya dibawa pulang yang itu juga merupakan peneguhan sikap kerabat di wilayah Daha bahwa Majapahit adalah bentuk Singasari yang sah dan penerus Raja Sawangsa

4.      SANG HYANG NAGA AMAWABHUMI

Pataka ini berbentuk tombak naga dengan bahan tembaga yang dikenal dengan sebutan Sanghyang Naga Amawabhumi atau berarti naga penjaga keadilan. Mereka yang memiliki Pataka ini harus mempunyai sikap seperti dalam Mukadimah Kutara Manawa. Dalam Mukadimah Kutara Manawa atau undang-undang jaman Majapahit ditegaskan bahwa seorang Amawabhumi teguh hatinya dalam menetapkan besar kecilnya denda, jangan sampai salah. Jangan sampai orang yang bertingkah salah, luput dari tindakan. Itulah kewajiban dari Sang Amawabhumi jika mengharapkan kerahayuan negaranya. Pataka ini juga diboyong dan diselamatkan oleh Sangrama Wijaya saat Singasari diserang.

Pataka-pataka tersebut saat ini berada di Amerika.