Tuesday, December 10, 2019

DEMANG LEHMAN, PAHLAWAN DARI MARTAPURA


ORANG TERKEMUKA DALAM SEJARAH KALIMANTAN DEMANG LEHMAN

Demang Lehman

(Gelar Kiai Adipati Mangku Negara)
Salah seorang pahlawan Rakyat Banjar kalimantan Selatan yang mengalami nasib seperti kapitan pattimura dari maluku, yaitu mati ditiang gantungan, ialah Demang Lehman. Perjuangannya yang gigih membela DYMM Sultan Hidayatullah Ibni Al-Marhum Sultan Muda Abdurrahman dan Pangeran Antasari pada pertengahan abad ke XIX itu, membuat namanya tidak pernah dilupakan oleh rakyat kalimantan selatan.

Terutama kata-kata ucapannya yang terakhir, bahwa : " tanah banjar harus disirami dengan darah dan air mata, demi untuk mengusir penjajah belanda", sampai sekarang ucapan itu masih tetap berkeras dan tidak akan hilang dari hati sanubari rakyat didaerah ini.

ASAL-USULNYA
Demang Lehman dilahirkan sekitar tahun 1824 dikampung Riam-Kanan, Karang Intan, Martapura. Siapa nama orang tua nya belum diketahui dengan pasti. Tetapi menurut penuturan orang-orang tua, ayah nya berasal dari penduduk orang kampung Pakacangan di Amuntai, dan ibunya wanita dari karang intan.
Sejak kecil ia dipanggikan dengan nama : IDIS.
Tapi semenjak itu pula telah tampak sifat-sifat keberanian dan kecakapannya yang melebihi dari anak-anak teman sekampungnya.
Dalam usia yang sangat muda, IDIS ini telah berhasil diangkat sebagai " Lalawangan" (CAMAT) di Karang Intan, dengan nama baru : DEMANG LEHMAN. Jabatan tersebut diberikan oleh DYMM Sultan Hidayatullah Ibni Al-Marhum Sultan Muda Abdurrahman pada saat pemberontakan sudah mulai berkobar. Dan sebagai pengukuhan atas pengangkatan tersebut Baginda memberikan sebilah keris " si-singkir" dan sepucuk tombak "si-kali belah" kepadanya. Demang Lehman pun diberikan gelar Kiai Adipati Mangku Negara.

PERJUANGANNYA
Tatkala meletus pemberontakan melawan belanda, yaitu diwaktu Pangeran Antasari mengepung Benteng Pengaron pada tanggal 28 April 1859, waktu itulah Demang Lehman mula-mula menunjukkan keberaniannya yang luar biasa. Ia memimpin serangan dari jurusan Riam-Kiwa yang cukup menggoncang serdadu Belanda.
Dua bulan kemudian Demang Lehman berhasil menyusup kedalam keraton martapura yang waktu itu sedang diduduki Belanda. Bersama-sama dengan pahlawan Haji Nasrun ia dapat membunuh serdadu-serdadu Belanda dan merebut kembali keraton tersebut. Dll.

# WAFATNYA
Seorang bangsawan Arab yang bernama Syarif Hamid, telah menjadi tali barut (kaki tangan)  Belanda, dan ia berusaha akan menjebak Demang Lehman. Syarif Hamid telah meminta bantuan seorang dari Suku Dayak di Batulicin dan mereka inilah yang berhasil menipu Demang Lehman.
Lebih dahulu mereka usahakan untuk menghindarkan keris dan tombak pusakanya yang dianggap keramat itu. Pada pagi buta, Demang Lehman sehabis shalat shubuh dan tiada bersenjata itu, telah dikeroyok oleh orang banyak. Walaupun ia telah mengamuk dengan pukulan-pukulan pencak silatnya, tetapi akhirnya dapat juga ia ditangkap. Seluruh badannya di ikat dengan rantai dan dengan tubuh yang biru lebam karena pukulan, ia dibawa ke Kota Banjarmasin dan
Dengan susah payah akhirnya ia dapat juga dibawa ke Martapura.
Penguasa Belanda di Martapura telah menetapkan suatu hukuman padanya, yakni hukuman mati. Dosanya sebagai pemberontak yang melawan pemerintahan Belanda, rupanya tiada ampunan.
Menjelang tiba hukumannya itu, Demang Lehman selalu bersikap tenang dan tak putus-putusnya shalat. Hari-hari terakhir dari hayatnya digunakannya untuk bertaubat dan bersujud kepada Tuhan.
Sampai pada hari vonisnya dijatuhkan, yaitu pada tgl 27 Februari 1864, ia pun dinaikkan ketiang gantungan. Berduyun-duyun khalayak ramai menyaksikan hukuman kejam itu, yang dilakukan ditanah lapang Martapura.
Disela-sela sedu sedan dan tangis rakyat yang menyaksikan peristiwa tersebut, orang masih sempat mendengar ucapan-seruan Demang Lehman yang terakhir:

"Dangar, dangar berataan!!! Banua Banjar ni lamun kahada lakas dipalas lawan banyu mata darah, marikit dipingkuti Walanda !".

(dengar, dengar semua!!! Daerah Banjar kalau tidak disiram dengan air mata dan darah, akan tetap terus dijajah Belanda).

SEKIAN DARI SAYA KESAH SEORANG TERKEMUKA DIKALIMANTAN SELATAN YANG KITA KENAL DEMANG LEHMAN.

Source : Dikutip dari pelbagai sumber

#FolksOfBanjar #DemangLehman

No comments:

Post a Comment