Thursday, December 5, 2019

MENGENAL KESEHARIAN KH HASYIM ASY'ARI


Mengenal Keseharian KH Hasyim Asy'ari

KH Hasyim Asy'ari Merupakan sosok ulama yang sulit di cari tandinganya,sejak pagi hingga malam beliau habiskan waktunya untuk mengajar para santri.

Pada pagi hari, kegiatan Hadratus Syaikh dimulai dengan mengimami sholat shubuh di masjid tebuireng, yang berada di depan kediaman beliau, Dilanjutkan dengan bacaan wirid yang cukup panjang. Selesai Wirid Hadratus Syaikh mengajar kitab kepada santri hingga menjelang matahari terbit. Diantara kitab yang beliau ajarkan adalah setelah sholat shubuh adalah al-tahrir dan al syifa' fi huquq al-musthafa karya qodhi iyadh (konon,, saat mengajar beliau duduk di atas alas yang terbuat dari kulit kambing)

Setelah mengaji hadratus syaikh, yang terbiasa berpuasa itu menemui para pekerja yang sudah berkumpul disamping kediaman beliau. beliau membagi tugas kepada mereka. ada yang ditugaskan merawat sawah,membenahi fasilitas pondok,membenahi sumur dan lain sebagainya. setelah itu beliau mendengarkan laporan laporan mengenai hal hal yang pernah beliau perintahkan.

Sekitar pukul 07.00 Hadratus syaikh mengambil air wudhu untuk menunaikan sholat dhuha. beliau biasanya mengambil air wudhu di jeding samping dalem kasepuhan hanya menggunakan sarung dan kaos putih. setelah sholat dhuha, dilanjutkan mengajar santri senior. tempatnya di ruang depan ndalem. diantara kitab yang di ajarkan beliau adalahal muhadzhab karya al syairazyi dan al muwatho' karya imam malik RA. pengajian ini berakhir hingga pukul 10.

Mulai jam 10.00 pagi sampai jam 12.00 beliau gunakan untuk istirahat yaitu seperti halnya menemui para tamu,mengarang kitab,menulis kitab dan lain sebagainya. sebelum adzan dhuhur terkadang beliau menyempatkan diri untuk tidur sebentar (qoilulah) sebagai bekal dan persiapan qiyamul lail. ketika adzan berkumandang beliau bangun dan mengimami sholat dhuhur berjama'ah di masjid .selepas sholat dhuhur beliau mengajar kembali hingga waktu asar.

Kira kira setengah jam sebelum adzan asar, hadratus syaikh memeriksa kembali pekerjaan para pekerja yang di tugasinya tadi pagi. setelah menerima laporan, beliau kembali ke dalem tuk mandi.

setelah terdengar azan asar, beliau kembali ke masjid dan mengimami sholat asar, dilanjutkan mengajar para santri di masjid sampai dengan waktu menjelang magrib. Kitab yang di ajarkan oleh hadratus syaikh adalah fathul qorib. pengajian ini wajib di ikuti semua santri tanpa terkecuali. Hingga akhir hayat Beliau, kitab ini secara continue dibaca setelah selesai sholat asar.

Setelah sholat magrib, Hadratus syaikh menyediakan waktu untuk menemui para tamu yang datang dari berbagai daerah, seperti banyuwangi, Pasuruan, Malang, Surabaya, madiun, Kediri, Solo, jakarta, jogjakarta, Kalimantan, Bima, Sumatra, Teluk Belitung, Madura, Bali, Dan masih banyak lagi. (Menurut Sumber Lain hadratus syaikh menemui tamu beliau setelah sholat asar). Di kisahkan oleh nyai Marfu'ah (Pembantu Hadratus syaikh) bahwa setiap harinya hadratus syaikh menyediakan banyak makanan dan lauk pauk untuk menjamu para tamunya. Dalam satu hari, Jumlah tamu beliau mencapai kurang lebih 50 orang.

Setelah sholat isak, beliau mengajar lagi di masjid sampai pukul 11 malam. Materi yang biasa di ajarkan oleh hadratus syaikh adalah ilmu tasawwuf, beliau membacakan kitab ihya' ulumu al-din karya hujjatul islam abu hamin al ghozali, dan untuk bidang tafsir membaca tafsir ibnu katsir.

Setelah itu hadratus syaikh muroja'ah al quran dengan disimak oleh beberapa santri. Beliau mengakhiri kegiatanya dengan istirahat, mulai jam 01.00 dan bangun satu jam kemudian untuk menunaikan qiyamul lail dan membaca Al-qur'an. Menjelang waktu imsak (sekitar 10 menit sebelum subuh), hadratus syaikh keliling pesantren untuk membangunkan para santri agar segera mandi atau berwudhu guna melaksanakan sholat tahajud dan sholat subuh . Ketika usia beliau beranjak sepuh dan harus memakai tongkat untuk menyangga tubuh beliau, hadratus syaikh tetap menjalankan aktifitasnya membangunkan para santri menjelang shubuh. (Subhanalloh....!!!)

Hadratus syaikh juga di kenal sangat mencintai para santri, keadaan ekonomi bangsa yang masih lemah, secara ekonomi mempengaruhi ekonomi para santri. ada yang mondok hanya berbekal sekarung beras, bahkan ada yang tanpa berbekal sedikitpun. Oleh karena itu hadratus syaikhmemberikan jatah makan harian kepada para santri yang tidak mampu. Kemudian setiap hari selasa, hadratus syaikh mengajak mereka untuk berwiraswasta atau pergi kesawah untuk bertani.

Kecintaan hadratus syaikh pada dunia pendidikan terlihat dari pesan yang selalu disampaikan kepada setiap santri yang telah selesai belajar di tebuireng "Pulang-lah ke kampungmu. Mengajarlah disana, paling tidak mengajar Ngaji"

Demikianlah sedikit ulasan tentang keseharian hadratus syaikh hasyim asy'ari nafa'anallohu bi ulumihi, yang patut kita teladani, dengan ini mari kita menyinsingkan lengan tuk meneruskan perjuangkan hadratus syaikh menegakkan kalimat tauhid "la ilaha illalloh muhammadur rasululloh" dengan pemahamn as-salafus sholeh tentunya dengan dakwah yang "rohmatal lil alamin"

Disadur dari buku Profil Pesantren Tebuireng Penerbit Pustaka Tebuireng Halaman 47

No comments:

Post a Comment