Wednesday, November 27, 2019

HIROSHI MIYAMURA, ORANG JEPANG PENERIMA MEDAL OF HONOR DI PERANG KOREA


HIROSHI MIYAMURA,ORANG JEPANG PENERIMA MEDAL OF HONOR DIPERANG KOREA

Lahir 6 Oktober 1925 dan dibesarkan di Gallup, New Mexico, putra seorang imigran Jepang sebagai anak ke-4 dari 9 bersaudara. Ketika Amerika Serikat memasuki Perang Dunia II, Presiden Franklin D. Roosevelt memerintahkan relokasi dan pengasingan orang Jepang-Amerika karena kekhawatiran bahwa beberapa akan berubah menjadi pengkhianat. Namun, bagi masyarakat di luar “zona militer” pantai yang sensitif, hal ini tidak wajib, dan pemerintah daerah dapat memutuskan apa yang ingin mereka lakukan. Di Gallup, penduduk Jepang-Amerika dibiarkan bebas. Miyamura bergabung dengan militer pada tahun 1944 saat Perang Dunia II dengan Regimental Combat Team ke-442 yang terkenal, sebagai unit Jepang-Amerika yang menjadi unit yang paling banyak mendapat penghargaan untuk satuan sebesar itu dalam sejarah Amerika (selain Medal Of Honor, personel satuan ini setidaknya mendapat 47 Distinguished Service Crosse, 354 Silver Star, dan sekitar 3,600 Purple Heart). Tetapi Miyamura sendiri tidak sempat bertempur bersama satuan itu karena lima hari sebelum mendarat di Italia, perang usai.
Hershey dengan bangga pulang ke rumah bersama dengan satuan-442 yang gagah berani, kembali ke kota Gallup tempat ia berasalnya. Ia kemudian bekerja sebagai montir mobil, sekaligus bertugas di satuan cadangan Angkatan Darat. Dia menikahi kekasihnya pada Juni 1948, tepat sebelum pendaftarannya di satuan cadangan berakhir. Dan kemudian, menyadari sepenuhnya bahwa dengan melakukan pendaftaran ulang, pihak militer mungkin akan memanggilnya untuk bertugas aktif sewaktu-waktu. Hershey membuat pilihan untuk terus melayani negaranya.
Pada pukul 4:00 A.M. hari Minggu, 25 Juni 1950, hampir 100.000 tentara Korea Utara melintasi garis pararel 38 yang membagi kedua Korea terus melaju menyerbu ke Korea Selatan. Dalam beberapa hari, kejatuhan Korea Selatan tampaknya sudah dekat, namun kekalahan yang sudah didepan mata ini dalam sekejab berubah oleh pendaratan amfibi pasukan MacArthur pada 15 September di Inchon. Dengan otorisasi sebagai pemimpin pasukan PBB, MacArthur membalik keadaan yang tidak menguntungkan menjadi operasi ofensif yang tidak hanya mengusir pasukan agresor Korea Utara kembali ke negeri mereka. Tidak hanya mengusir, MacArthur kemudian memerintahkan tentaranya terus melaju melintasi garis DMZ menghancurkan pasukan Komunis yang tersisa hingga merebut ibukota Korut, Pyongyang tanggal 19 Oktober 1950. Cina tidak tinggal diam melihat sekutu komunis Korea nya ditaklukkan tentara MacArthur yang terus berbaris mendekati Sungai Yalu, batas negara Cina dan Korea Utara. Merespon “ancaman” ini, kemudian pada 26 November dengan tiba-tiba 200.000 tentara “sukarelawan” Komunis China melintasi Sungai Yalu.
Pada saat itu Hershey (yang telah dikirimkan ke medan perang Korea) dan pasukan senapannya bisa melihat dengan jelas aksi militer pasukan Cina “Aku bisa melihat mereka berkerumun di seberang sungai melalui teropongku,” kenang Hershey. Dia dan pasukannya segera mundur dengan dikejar waktu dan berhasil menumpang kapal terakhir yang berangkat dari Hungnam sebelum tentara Komunis menyerbu dan menghancurkan kota itu. Selama bulan-bulan berikutnya, pasukan Hershey dipindahkan dari satu tempat ke tempat, unit ke unit, untuk mendukung elemen-elemen infanteri yang berbeda-beda.
Hershey telah berada di garis depan hampir selama tujuh bulan terus-menerus ketika gabungan Pasukan PBB bersama-sama bergerak untuk merebut kembali Seoul. Selama kegelapan malam pada 22 April 1951, orang-orang Cina menyerang di sepanjang Sungai Imjin. Menjelang fajar, musuh yang banyak telah mendesak pertahanan pasukan Amerika, yang mulai mundur ke seberang sungai. Selama berjam-jam pagi itu, gelombang demi gelombang serbuan tentara Cina menghantam posisi Miyamura dan pasukannya. Jumlah mereka yang luar biasa langsung bergerak menuju posisi Miyamura ketika senapan mesinnya perlahan-lahan melenyapkan pasukan musuh, satu demi satu. Ketika amunisi mereka semakin menipis, Miyamura, yang mengarahkan tembakan para penembak senapan mesin, mulai menembakkan senapan karabinnya, dan melemparkan granat ke arah para penyerang, untuk kemudian memerintahkan pasukannya untuk memasang bayonet. Pada satu titik, orang-orang Cina mulai berusaha untuk menjepit sisa-sisa unit kecil ini, sehingga Miyamura memutuskan untuk menyerang – sendirian. “Tentara Cina telah dengan hati-hati bergerak ke atas lereng ketika Miyamura tiba-tiba muncul di tengah-tengah mereka,” kata Brig. Jenderal Ralph Osborne, kemudian. “Menusuk dan menebas, dia mencerai beraikan satu regu dan berbalik, mencerai-beraikan regu lainnya dengan cara yang sama.”
Dia kemudian kembali ke pasukannya dan mulai merawat yang terluka, tetapi dia segera menyadari posisinya sudah tidak ada harapan. Dia memerintahkan penarikan mundur. Ketika orang-orangnya bersiap untuk keluar, gelombang tentara Cina lainnya menyerang dan Miyamura segera pindah ke sebuah senapan mesin ditinggalkan dan menembakkannya sampai dia kehabisan amunisi. Dia merusak senapan mesin itu untuk menghindari jatuh ke tangan musuh dan segera bergabung dengan pasukannya yang bergerak mundur ketika orang-orang Cina kembali menyerang posisinya. Dengan menggunakan bayonet dia mencapai posisi senapan mesin lain dan menggunakannya untuk melindungi penarikan pasukannya sampai dia terpaksa berlindung di sebuah bunker dan terus bertempur. Di depan bunkernya kemudian ditemukan berserakan tubuh setidaknya 50 prajurit musuh.
Ketika pertempuran berakhir, Hershey menemukan dirinya sendirian. Sekarang dalam kondisi terluka di kaki oleh pecahan granat, dia kemudian berusaha kembali ke garis pertahanan Amerika waktu bertemu dengan pasukan Cina dan dalam pertempuran tangan kosong sampai, kelelahan dan dirinya melemah. Menjelang fajar, sang kopral yang kelelahan mendapati dirinya pura-pura mati di selokan ketika ratusan musuh berjalan melewati dirinya yang dalam posisi sujud di selokan. Salah satu dari mereka, seorang perwira Cina, tidak tertipu oleh tubuh berdarah itu. Sambil menodongkan pistol kaliber .45 nya, perwira itu bilang: “berdiri!” Hershey kemudian ditangkap.
Dia dan tahanan perang lainnya (POW) disuruh berjalan, Hershey sempat membantu temannya yang terluka Joe Annello untuk terus bergerak, tetapi tentara Korea Utara mengancam akan menembaknya jika dia tidak meninggalkan Annello di belakang. Tawanan perang yang disasar secara rutin sering dibunuh. Miyamura menolak, tetapi Annello sendiri meyakinkan Miyamura untuk meninggalkannya. Annello sendiri akhirnya selamat dari perang dan kemudian mengunjungi Miyamura di Gallup. Para POW dipaksa untuk berjalan 300 mil (480 km) selama lima minggu dengan sedikit makanan.
Kehidupan di kamp POW sangat sulit. Bukan hanya makanan dan tempat tinggal yang begitu primitif, yang lebih mengerikan adalah penyiksaan dan pencucian otak yang konstan dilakukan para penahan. Hershey telah menyaksikan banyak rekan seperjuangannya mati pelan-pelan, karena siksaan atau penelantaran oleh para penahan mereka. Tubuhnya sendiri menderita disentri dan berat badannya turun 50 pound, kondisi yang mengerikan bagi seorang pria yang bertubuh kecil. Sebagai seorang tentara keturunan Jepang-Amerika, orang Korea Utara memiliki kebencian khusus terhadap pemuda dari Gallup, New Mexico ini (Orang Korea punya kebencian historis pada orang Jepang). Pada hari pembebasan, meski bobot tubuhnya menyusut hingga kurang dari 100 pon, akhirnya Hershey merasa dia telah selamat dari kebencian dan penyiksaan para penahannya dan bisa melihat istri dan keluarganya yang masih muda sekali lagi.Saat itu tanggal 23 Agustus 1953, Hershey bersama 19 POW lainnya dikawal oleh para penahannya melewati kerumunan POW di Freedom Village dekat Panmunjom untuk menjalani pertukaran tawanan perang. Dari para pejabat yang menunggunya, Hershey mendengar suara yang kuat berujar, “Apakah Anda Kopral Hiroshi H. Miyamura?” kemudian Hershey melihat didepannya prajurit berseragam Perwira Tinggi Angkatan Darat Amerika Serikat. Sejenak pikirannya melayang sambil bergumam: “inilah dia…”, pikirnya sebentar lagi menunggu pengadilan yang telah lama ditakutinya. Baginya tidak ada lagi waktu untuk menghindar, Nisei muda ini akhirnya mengangguk mengiyakan. Yang mengejutkannya, sang jenderal mengulurkan tangannya dengan pengumuman yang mencengangkan, “Selamat. Anda telah dianugerahi Medali”. kata Brig. Gen. Ralph Osborne.
Kekhawatiran akan dihadapkan pada pengadilan militer sama sekali tidak berdasar, Hershey malah dianugerahi Medali Medal Of Honor atas aksinya. Penghargaan itu awalnya dirahasiakan karena takut akan adanya pembalasan dari musuh, sehingga hanya sedikit yang tahu tindakan Hershey di bukit Korea yang sunyi sepi itu. Jadi dengan sedikit terkejut Miyamura diberi tahu oleh Jenderal Osborne tentang MOH-nya. “Apa?” dia dilaporkan mengatakan. “Aku telah dianugerahi medali apa?”
Pada 27 Oktober 1953, Sersan Miyamura saat itu – dia dipromosikan pangkatnya saat dalam penahanan – menerima penghargaan dari Presiden Dwight Eisenhower di Gedung Putih dan kembali ke kota Gallup di mana sekolah-sekolah dan aktivitas bisnis kota diliburkan, 5.000 orang menyambutnya ketika dia turun dari kereta. Warga kota Gallup mendedikasikan hari itu sebagai “Hari Hiroshi Miyamura.”
Miyamura menikahi Terry Tsuchimori. Dia memiliki tiga anak dan empat cucu, dengan salah satu cucunya, Marisa, menjadi seorang perwira di Angkatan Udara Amerika Serikat. Dia tetap tinggal di Gallup, New Mexico, sejak keluar dari Angkatan Darat, di mana ia membangun karier sebagai mekanik mobil dan pemilik bengkel. Miyamura tetap aktif dalam mendukung sesama veteran termasuk bekerja dengan Wounded Warrior Project. Pada Memorial Day 2018, kisahnya ditampilkan selama Konser National Memorial Day di Mall di Washington, DC. Sebagai pengakuan atas kegiatan Miyamura yang banyak melibatkan kaum muda di komunitasnya, ia menerima 2014 Director’s Community Leadership Award dari divisi FBI Albuquerque. Di kota asalnya, Gallup, New Mexico, sebuah daerah diberi nama Miyamura untuk menghormatinya, seperti halnya SMA Hiroshi H. Miyamura dan Miyamura Overpass, sebuah persimpangan pada jalur I-40.
(Sejarahmiliter)

No comments:

Post a Comment