Wednesday, November 27, 2019

SARDJITO


RUMAH SAKIT SARDJITO. YOGYAKARTA.........Mengenang Jasa Sardjito, Rektor Pertama UGM Pembuat Biskuit Bagi Pejuang Kemerdekaan

Rektor pertama UGM, Sardjito dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional kepada Sardjito ini akan dilakukan, Jumat (8/11).

Sardjito menjabat sebagai Rektor UGM sejak tahun 1950 hingga 1961. Setelahnya Sardjito sempat pula menjadi Rektor UII periode 1964 hingga 1970.

Rektor UGM, Panut Mulyono mengatakan Sardjito memiliki jasa yang besar saat awal pembentukan Indonesia. Panut menyebut jika Sardjito pun ikut berperan dalam medan perang mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Sardjito, sambung Panut, ikut berperang dan membantu di bidang medis. Salah satu sumbangsih Sardjito dalam perang kemerdekaan adalah membuat biskuit bagi para pejuang dan tentara Indonesia.

"Prof. Sardjito pernah ikut perang juga ya, artinya membantu tentara-tentara yang berperang. Yang sangat terkenal itu kan biskuit Sardjito," ujar Panut, Jumat (8/11).

Di masa perang kemerdekaan, Sardjito meracik makanan khusus untuk bekal tentara Indonesia di medan perang. Biskuit itu kemudian dikenal dengan nama Biskuit Sardjito. Bekal Biskuit Sardjito ini membantu tentara Indonesia di saat kesulitan bekal makanan.

"Biskuit Sardjito itu mempunyai formula yang khusus. Sehingga bisa menahan lapar atau energinya cukup besar untuk di lapangan. Memang banyak jasa beliau," ucap Panut.

Mengamankan Vaksin Cacar dari Jepang

Jasa lain dari Sardjito adalah mengamankan vaksin cacar yang dikembangkan Institut Pasteur Bandung dari tangan Jepang dan Sekutu. Di era itu vaksin cacar sangat dibutuhkan bagi Indonesia

"Beliau pernah menjabat sebagai Kepala Laboratorium Pasteur. Waktu itu memindahkan vaksin jika dibawa dengan, mungkin wadahnya itu takut ketahuan di jalan oleh pemerintah Belanda atau Jepang yang saat itu. Sehingga (vaksin cacarnya) disuntikkan di kerbau, nanti setelah sampai Klaten itu vaksinnya diambil lagi," ungkap Panut.

Panut menerangkan jasa lain Sardjito juga terlihat di bidang pendidikan. Selain menjadi rektor pertama UGM, Sardjito pun banyak membidani lahirnya perguruan tinggi lain.

Sardjito Dikukuhkan Sebagai Pahlawan Nasional
Rektor pertama UGM, Prof. Dr. Sardjito, dianugerahi gelar Pahlawan Nasional. Penganugerahan gelar Pahlawan Nasional ini akan dilakukan pada Jumat (8/11).

Sardjito dianugerahi gelar Pahlawan Nasional usai diusulkan oleh UGM. UGM sendiri sudah sejak sembilan tahun yang lalu mengajukan Sardjito sebagai Pahlawan Nasional.

Salah seorang anggota tim pengusul, Sutaryo menerangkan bahwa tim bentukan UGM untuk mengusulkan Sardjito menjadi Pahlawan Nasional telah mulai bekerja sejak 2011 yang lalu. Di tahun 2012 tepatnya di bulan Juli, tim bentukan UGM ini sudah merampungkan surat pengusulan.

"Sardjito merupakan sosok ilmuwan pejuang sekaligus pejuang ilmuwan. Sardjito fokus dan aktif waktu itu di bidang pendidikan seperti di Budi Utomo," ucap Sutaryo.

Sutaryo juga menerangkan jika Sardjito juga peletak Pancasila sebagai dasar perguruan tinggi di Indonesia. Sosok Sardjito juga dikenal sebagai pendiri PMI dan banyak meneliti obat-obatan bagi rakyat maupun pejuang kemerdekaan.

"Ya sarjana komplet. Aktif di sosial, budaya, perdamaian dan seni rupa juga," ucap Sutaryo.

Sedangkan menurut Rektor UGM, Panut Mulyono, penghargaan Pahlawan Nasional yang disematkan pada rektor pertama UGM ini merupakan sebuah kebanggaan bagi civitas akademika UGM.

"Semoga kita dapat meneladani semangat dan ketulusan almarhum dalam berjuang bagi masyarakat, bangsa, dan negara. Almarhum Prof. Sardjito adalah ilmuwan pejuang dan pejuang ilmuwan," ungkap Panut. Nama Sardjito sendiri telah diabadikan oleh UGM menjadi nama rumah sakit. (mdk/gil)

No comments:

Post a Comment