Wednesday, November 20, 2019

PRABU SILIWANGI RAJA PERTAMA YANG MENDATANGKAN PENJAJAH KE INDONESIA?


Prabu Siliwangi Raja Pertama yang Mendatangkan Penjajah ke Indonesia?
 
Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi adalah raja terbesar Kerajaan Sunda (Pajajaran). Istananya di Pakuan (Bogor) yang berpenduduk 48.271 atau kota terbesar kedua di Nusantara setelah Demak yang berpenduduk 49.197, dikelilingi 350 pilar kayu sebesar tong anggur dan tinggi sekitar 9 meter, dan pada puncaknya beruir indah. Dalam angkatan perang kerajaan terdapat 40 gajah. Tapi, yang penting, seperti dilaporkan Tome Piras, ia memerintah kerajaannya secara adil.

Pada masa kekuasaan Prabu Siliwangi inilah (1482-1521) Islam mulai menyebar secara ekstensif di wilayah kekuasaannya, seiring dengan pesatnya perkembangan kesultanan Demak-Cirebon. Namun demikian, sebelum Prabu Siliwangi lahir, pemeluk Islam sudah ada di Kerajaan Sunda. Prabu Siliwangi memang menolak memeluk Islam, tapi konon ia berlaku adil terhadap para pemeluk Islam. Istri Sri Baduga yang ke-2 yaitu Putri Subanglarang bahkan diceritakan pernah belajar di pesantren, dan ia pun mengezizinkan ketiga anaknya, Pangeran Walangsungsang, Larasantang, dan Raja Sangara, memeluk Islamyang dianut ibu mereka.

Tahun 1512 Prabu Siliwangi mengutus Putra Mahkota (Prabu Anom) Ratu Sanghyang Surawisesa untuk meminta bantuan Afonso d’Alburqueque, raja muda Portugis di Malaka, dalam rangka menghadapi Cirebon dan Demak, yang memiliki hubungan politik yang sangat kuat. Sebab, tidak kurangdari 4 putra-putri sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah) dijodohkan dengan utra-putri Raden Patah. Karenanya banyak armada Demak yang ditempatkan di Cirebon. Misi ini kemudian diualang pada tahun 1521, tetapi waktu itu Sri Baduga Maharaja sudah wafat.

Fakta historis di atas, tak urung memunculkan dugaan bahwa Prabu Siliwangi dan penerusnya sengaja minta bantuan kepada Portugis dalam rangka menghadapi proses islamisasi yang dilakukan secara massif oleh Syarif Hidayatullah, dan putranya Maulana Hasanuddin di Banten, yang waktu itu menjadi bagian dari Kerajaan Sunda. Kerjasama antara Kerajaan Sunda dan Portugis juga memunculkan penafsiran bahwa Prabu Siliwangi adalah raja pertama di Nuantara yang mendatangkan penjajah dalam menghadapi kekuasaan negara tetangga yaitu Kesultanan Demak-Cirebon. Perjanjian antara kerajaan Sunda dan Portugis antara lain memuat bahwa raja Portugis diizinkan untuk mendirikan benteng di atas tanah Kerajaan Sunda. Namun demikian, ada juga yang mengatakan bahwa perjanjian degan Portugis itu bukan perjajian dengan penjajah seperti Belanda tetapi dengan orang-orang Portugis sebagai pedagang murni.

Berbagai penafsiran atas kebijakan Prabu Siliwangi dan penerusnya untuk menjalin hubungan dengan Portugis memang dimungkinkan. Hanya saja, setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, negeri menjadi pelabuhan dan pos militer Portugis. Setiap kapal niaga milik orang Islam dirampas karena mereka mengganggap setiap muslim adalah musuh. Portugis menyerang pusat-pusat kedudukan Islam untuk merebut perdagangan mereka. Karena itu pula, Raja Demak II Pati Unus menyerang Malaka padatahun 1521.

Sumber: H.J. De Graaf dan TH. Pigeaud. Kerajaan Islam Pertama di Jawa  (2003).

No comments:

Post a Comment