Wednesday, November 20, 2019

TAN MALAKA DI PHILIPPINA


TAN MALAKA DI PHILIPPINA

Awal 1927...
Bersama warga asli Philipina dan warga non Philipina yang mempunyai hak 'American Citizen' dan menggunakan nama Elias Fuentes,Tan Malaka bertolak menuju Philipina dari Bangkok.
Segera dia menuju ke Universitas Manila untuk menemui Dr.Mariano Santos, seorang sahabatnya yg kemudian memberikan tempat tinggal selama di Manila.
Keesokan harinya, setelah berobat ke dokter,Tan Malaka bertemu dengan Fransisco Verona, pemimpin surat kabar "El Debate" dimana ia sering mengirimkan artikelnya.
Suatu malam, tanpa diduga, datanglah ketempat tinggalnya beberapa orang Polisi.
"Apakah Anda bernama Fuentes?"
"Ya,betul"
Langsung saja Tan Malaka dibawa dengan mobil ke kantor Polisi Manila.
Dihadapan kepala PID,dan seorang Indo-Spanyol, kolonel Ramos ia diinterogasi.
Keesokan harinya, sebuah surat kabar Amerika 'Manila Bulletin' menulis : "Tan Malaka, seorang Bolshevik Jawa ditangkap.Dia dapat berbicara dengan banyak bahasa seperti Belanda, Inggris, Jerman, Prancis,Tagalog , Tionghoa dan Melayu.Ia juga mempunyai beberapa nama palsu"
Fransisco Verona dalam 'El Debate' membela Tan Malaka dengan menulis berita:"Tan Malaka,wakil dari Jawa mengunjungi Pan Malaya Conference yang akan diadakan di Manila, ditangkap".
Maka, ramailah semua koran Nasionalis menurunkan berita mengikuti jejak 'El Debate',baik yang berbahasa Tagalog, Inggris maupun Spanyol.
Kaum imperialis Amerika menganggap keberadaan Tan Malaka akan menjadi musuh bagi rakyat Philipina.
Namun, pimpinan Parlemen Philipina,Manuel Quezon mengatakan,Tan Malaka adalah musuh politik Belanda yang sedang mencari suaka politik di Philipina.Dan hal itu termasuk bagian dari dasar demokrasi dan humanisme di negara² yang beradab (The Asylum: Perlindungan untuk pelarian politik).
Koran Manila yang lain "Philippine Free Press" juga menulis bahwa Tan Malaka tak lain dari Hasan yang ikut memimpin Kanton Conference untuk kaum buruh lalu lintas di Asia yang diadakan di Kanton beberapa waktu sebelumnya.Tulisan² Tan Malaka di surat kabar 'The Dawn' mengenai imperialisme Amerika diterbitkan kembali untuk dibaca oleh masyarakat Philipina, sehingga nama Tan Malaka makin berkibar di Philipina.
Jose Abad Santos dan kawan-kawan bahkan bermaksud membawa soal Tan Malaka ini ke depan Mahkamah agung Philipina untuk menuntut diperbolehkannya Tan Malaka tinggal di Philipina sebagai pelarian politik.Bahkan kalau gagal akan protes ke kongres Amerika.
Namun perjuangan Jose Santos harus mengalami kegagalan, karena terbukti Tan Malaka masuk ke Philippina dengan paspor palsu.Tan Malaka mengatakan daripada membuat repot orang orang yang membelanya,ia akan meninggalkan Philippina dengan rela.
Pada suatu malam, untuk menghindari masyarakat yang mendukungnya,Tan Malaka meninggalkan Philipina menuju Tiongkok.

Dari buku
kisah Tan Malaka
DARI BALIK PENJARA DAN PENGASINGAN

No comments:

Post a Comment